- Jajanan Ringan untuk Menunda Rasa Lapar Mahasiswa Unimal
- Senja Romantis di Waduk Lhokseumawe, Tempat Favorit Warga Melepas Penat
- BEM FISIP Universitas Malikussaleh Hidupkan Bukit Indah Lewat FISIP Fest
- Ikatan Mahasiswa Tapanuli Sibolga Gelar Syukuran di Pelabuhan Krukueh, Lhokseumawe
- UKM PTQ Unimal Selenggarakan Pelatihan Tartil Al-Quran Secara Rutin
- Antusias Warga Lhokseumawe Joging Sore di Waduk!
- Stand Omiyo Paling favorit di Bazar FISIP Unimal, Es Pisang Ijo dan Crepes Jadi Incaran mahasiswa!
- Stand Bucin Kuy Curi Perhatian di FISIP Fest Unimal, Jajanan Pedasnya Bikin Ketagihan!
- Himalabusel Sukses Gelar Musyawarah Besar dan Pemilihan Ketua Umum
- Aneka Gorengan Mini Laris Diserbu Pengunjung Dalam Acara Kuliner
Pisang Pasir Khas Kede Aceh Jadi Daya Tarik Baru di Lhokseumawe
Penulis : Alfaidzul | Editor : M .Bintang Aidil

Lhokseumawe — Sebuah jajanan tradisional bernama pisang pasir kini menjadi salah satu kuliner paling diminati di kawasan Kede Aceh, Kota Lhokseumawe. Camilan ini berhasil menarik perhatian masyarakat karena keunikan rasa dan tampilannya yang berbeda dari olahan pisang pada umumnya.
Pisang pasir adalah olahan pisang matang yang dibalut dengan adonan tepung khusus, kemudian digoreng hingga membentuk lapisan luar yang renyah dan bertekstur menyerupai pasir. Penamaan "pisang pasir" merujuk pada tampilan dan sensasi tekstur tersebut, bukan karena bahan dasarnya mengandung pasir.
Usaha jajanan ini dirintis oleh sejumlah pedagang mikro di Kede Aceh. Salah satu pelaku usaha, Nurhayati (38), menyebutkan bahwa penjualan pisang pasir terus meningkat sejak pertengahan 2024. Pelanggan datang dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, pekerja kantoran, hingga wisatawan yang singgah ke Lhokseumawe.
Baca Lainnya :
- Mesin Fair 2025 di Unimal : Ajang unjuk karya mahasiswa teknik mesin0
- Teras Rumah Cafe & Resto: Hadirkan spot nongkrong kekinian yang bernuansa alam0
- Hutan Kota Coffee, Tempat Nongkrong Sehat Favorit Anak Muda Aceh0
- Lup-Lup Sergai, Food Court Inovatif yang Sukses Dorong UMKM Lokal di Serdang Bedagai0
- Seblak Ronyok, Kuliner Pedas yang Makin Diminati di Lhokseumawe0
Tren pisang pasir mulai mencuat pada awal tahun 2024 dan terus berkembang hingga pertengahan 2025. Jajanan ini biasanya mulai dijual pada sore hari hingga malam, dan laris manis terutama saat akhir pekan atau bulan puasa.
Pusat penjualan pisang pasir berada di kawasan Kede Aceh, sebuah area niaga padat aktivitas di jantung Kota Lhokseumawe. Sejumlah pedagang membuka lapak di pinggir jalan atau di depan pertokoan, memudahkan akses pembeli dari berbagai wilayah.
Pisang pasir digemari karena menawarkan kombinasi rasa manis alami dari pisang dan kerenyahan dari adonan tepung. Harganya yang terjangkau, berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per porsi, menjadikannya pilihan favorit masyarakat sebagai camilan sore hari. Di sisi lain, tampilannya yang menarik juga membuat jajanan ini viral di media sosial, terutama di kalangan anak muda.
Proses pembuatan pisang pasir dilakukan dengan memilih pisang matang berkualitas, kemudian dipotong dan dicelupkan ke dalam adonan tepung berbumbu. Setelah itu, pisang digoreng dalam minyak panas hingga membentuk lapisan renyah yang menyerupai pasir halus. Beberapa penjual menambahkan varian topping seperti parutan keju, cokelat leleh, atau susu kental manis untuk menambah cita rasa.
