- Jajanan Ringan untuk Menunda Rasa Lapar Mahasiswa Unimal
- Senja Romantis di Waduk Lhokseumawe, Tempat Favorit Warga Melepas Penat
- BEM FISIP Universitas Malikussaleh Hidupkan Bukit Indah Lewat FISIP Fest
- Ikatan Mahasiswa Tapanuli Sibolga Gelar Syukuran di Pelabuhan Krukueh, Lhokseumawe
- UKM PTQ Unimal Selenggarakan Pelatihan Tartil Al-Quran Secara Rutin
- Antusias Warga Lhokseumawe Joging Sore di Waduk!
- Stand Omiyo Paling favorit di Bazar FISIP Unimal, Es Pisang Ijo dan Crepes Jadi Incaran mahasiswa!
- Stand Bucin Kuy Curi Perhatian di FISIP Fest Unimal, Jajanan Pedasnya Bikin Ketagihan!
- Himalabusel Sukses Gelar Musyawarah Besar dan Pemilihan Ketua Umum
- Aneka Gorengan Mini Laris Diserbu Pengunjung Dalam Acara Kuliner
Tragis, Nelayan di Lhokseumawe Jadi Korban Pembacokan
Penulis : Muhammad Zaki | Editor : M.Tamlikha Nainggolan

Keterangan Gambar : Rumah Sakit Lhokseumawe Menolak Abuzahir, Sampai Haji Uma Turun Tangan
LHOKSEUMAWE - Seorang warga Gampong Pusong, Kota Lhokseumawe, bernama Abuzar (34), menjadi korban pembacokan oleh warga sekitar yang berinisial FJ.
Korban mengaku tidak ada masalah apa pun sebelumnya dengan tersangka pelaku.
Pembacokan itu terjadi dengan sangat tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
Baca Lainnya :
- Musisi Gustin Irawan Wibowo Meninggal Dunia0
- Alyssa Daguise Jalani Pengajian Jelang Hari Bahagia.0
- Rony Parulian Guncang Aceh di Blue Fest 20250
- Dua Maknae BTS Kembali! Jimin & Jungkook Akhiri Wajib Militer0
- Tim SG PROJECT berhasil raih juara 2 di turnamen MLBB warung kopi0
Ironisnya, korban pun tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang seharusnya hanya karena tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan.
Lalu, dalam kondisi luka parah, dengan otot dan pergelangan tangan yang hampir putus, Abuzar mengadu kepada Anggota DPD RI, H Sudirman yang akrab disapa Haji Uma.
Korban mengaku tidak memiliki permasalahan pribadi ataupun balas dendam dengan tersangka pelaku.
Sang nelayan ini mengaku lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melaut.
Menurut korban, saat itu ia sedang berjalan kaki dan tiba-tiba dipanggil oleh tersangka pelaku.
Namun, ketika korban mendekat, tersangka langsung membacok tangannya.
Akibat kejadian tersebut, Abuzar mengalami luka parah.
Namun, sempat ditolak oleh dua rumah sakit di Lhokseumawe karena tidak memiliki jaminan kesehatan seperti BPJS.
Dengan kondisi luka terbuka yang hanya dibalut kain seadanya dan tanpa penanganan medis, Abuzar akhirnya mendatangi kediaman Haji Uma di Alue Awe, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
la datang bantuan membawa surat pengantar dari kepala desa untuk meminta pengobatan.
Saat itu, Haji Uma sedang dalam perjalanan menuju Aceh Singkil.
Melalui sambungan video call dengan keluarga korban, ia melihat langsung kondisi luka parah di tangan Abuzar, yang mengalami dua sayatan besar dengan kedalaman hampir 3 inci.
“Saya sangat prihatin melihat kondisi korban. Tangan yang nyaris putus itu hanya dibalut kain biasa, tanpa perawatan medis. Ini jelas sangat membahayakan,” ujar Haji Uma.
Menangapi kondisi tersebut, Haji Umar langsung menghubungi Direktur RS Arun Lhokseumawe, dr Januar, dan meminta agar pihak rumah sakit segera memberikan penanganan medis kepada korban.
